Kamis, 12 Juli 2012

KONSEPSI

KONSEPSI

 A. PENGERTIAN KONSEPSI
Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
  Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
 d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum. Konsepasi memiliki kemungkinan paling berhasil, jika hubungan seksual berlangsung tepat sebelum ovulasi. Sperma dapat hidup selama 3 – 4 hari didalam saluran genetalia wanita dan idealnya harus berada didalam tuba falopii saat ovulasi terjadi, karena ovum hanya bisa hidup selam 12 – 24 jam. Wanita dapat memprediksi ovulasi dengan memantau perubahan dalam tubuhnya.
Misalnya, sekitar waktu ovulasi, serviks memendek, melunak dan sedikit berdilatasi. Salah satu indicator ovulasi yang paling kuat adalah status lender serviks yang menjadi transparan, licin, dan banyak ( Flynn, 1992 ). Lendir tersebut juga dapat direnggangkan, suatu materi yang disebut spinnbarkeit. Setelah ovulasi, lender kembali menjadi kental, lengket, dan jumlahnya menurun ( Norman, 1986 ). Sebelum sebuah sperma mampu mempenetrasi dan membuahi sebuah ovum, sperma harus menjalani sebuah proses yang disebut kapasitasi ( berlangsung kurang lebih 7 jam ).
Pada proses ini membrane sperma menjadi rapuh ( fragile ) dan melepaskan enzim hidrolitik dari akrosom ( lapisan seperti helm yang menutupi kepala sperma ). Enzim ini ( hialuronidase dan proteinase ) harus mencerna korona radiata dan zona pelusida sebelum dapat mencapai membrane ovum. Walaupun banyak sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu sperma yang dibiarkan mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan kimia terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa dikeluar dari ovum. *Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa. *Wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.
 I. Sel telur ( Ovum ) Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetalia ridge. Menurut umur wanita, jumlah oorganisme adalah : a. Bayi baru : 750.000 b. Umur 6 – 15 tahun : 439.000 c. Umur 16 – 25 tahun : 159.000 d. Umur 35 – 45 tahun: 34.000 e. Masa menaupose : semua hilang.
  Urutan pembuahan ovum ( oogenesis ) : a. Oogonia b. Oosit pertama ( Primary Oocyte ) c. Primary ovarian fillicel d. Liquor folliculi e. Pematangan pertama ovum f. Pematangan kedua ovum pada waktu sperma mebuahi telur II. Sel mani ( Sperma ) Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti ( nucleus ), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor, yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor sperma kira – kira 10x bagian kepala. Jumlah sperma yang dikeluarkan sekali membuahi berjuta – juta sel mani yang keluar. Setelah bayi laki – laki lahir, jumlah spematogenium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh sel – sel interstisial leydig, sel – sel spermatogenium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.
 Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis ) : a. Spermatogenium, membelah dua b. Spermatosid pertama, membelah dua c. Spermatosid kedua, membelah dua d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi e. Spermatozoon ( sperma )

 B. FERTILISASI (konsepsi = fertilisasi )
• Fertilisasi adalah proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang yang terjadi didalam tuba fallopi.
 • Walaupun banyak sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu sperma yang dibiarkan mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan kimia terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa keluar dari ovum.
 • Proses ini di ikuti oleh penyatuan kedua pronuklei yang disebut zigot,yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan pria.
• Dalam beberapa jam setelah pembuahan,mulailah pembelahan zigot selama tiga hari.hasil konsepsi ini di gerakan ke rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba,hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada disebut blastosit,
 • Ketika sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada didalam sitoplasma perifer, sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari 46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi membengkak dan saling mendekat sebagai pronukleus pria dan wanita saat terbentuk suatu “ kumparan “ diantara kedua nucleus tersebut membrane pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang dibebaskan berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu inilah fertilisasi ( pembuahan ) terjadi.

 C. IMPLANTASI
 • Setelah 5-7 hari setelah terjadi ovulasi terjadi,blastosit tiba dirahim dalam keadaan siap utuk implantasi,progesteron merangsang pembuluh darah yang sarat oksigen dan zat gizi utk memberi pasokan pada endometrium agar tumbuh dan siap menerima blastosit.
• Blastosit yang terdiri dari beratus-ratus sel meletakan dirinya ke dinding rahim (menempel).
 • Sel-sel tersebut akan berkembang menjadi plasenta.blastosit perlu waktu kira-kira 13 hari agar tertanam dengan kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar