Kamis, 12 Juli 2012

SIKLUS HORMONAL

SIKLUS HORMONAL HORMON
berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon merupakan senyawa protein ataupun senyawa steroid. Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, dan reaksi terhadap stres dan tingkah laku.
  Sebelum Hamil Dan Masa Subur :
1. Estrogen Berfungsi untuk mempengaruhi proliferasi sel dan pertumbuhan seks dan jaringan lain yang berhubungan dengan reproduksi.
  Pengaruh terhadap organ seks: Saat pubertas terjadi perubahan ukuran uterus, tuba fallopi, vagina, dan labia serta terjadi penumpukan lemak pada mons pubis dan labia mayora. Terjadi proliferasi pada endometrium.
 Pengaruh pada organ lain :
1. Kelenjar Mamae Meningkatkan deposit lemak dan pertumbuhan sistem ductuli (saluran pada mamae)
 2. Rangka Pertumbuhan tulang meningkat pada saat pubertas, ukuran pelvis bertambah.
 3. Kulit Deposit lemak meningkat pada mamae, pelvis, lengan dan paha. Terjadi pertumbuhan rambut pada pubis dan ketiak. Permukaan kulit jadi halus dan licin.
 2. Progesterone
 Pengaruh terhadap Endometrium : Merangsang sekresi kelenjar untuk mempertahankan ketebalan endometrium.
 Pengaruh Terhadap tuba fallopi : Merangsang sekresi tuba untuk mensekresi ovum.
  Pengaruh pada Kelenjar Mammae : Merangsang pertumbuhan mammae.
 3. Luteinizing Hormon [ Lh] Berfungsi untuk pertumbuhan akhir. LH memicu sintesis steroid seks di ovarium dan testis. Pembentukan reseptor-reseptor LH dilapisan granulosa baru akan dimulai apabila terjadi peningkatan konsentrasi gonadotropin praovulasi.
4. Follicle Stimulating Hormon [Fsh]
 - FSH merupakan glikoprotein. - FSH bertanggung jawab untuk pematangan folikel sampai tahap folikel tersier.
 - FSH juga ikut memicu sintesis steroid seks di ovarium.
  Saat Kehamilan Pada saat hamil terjadi peningkatan hormon di dalam tubuh seorang wanita. Peningkatan dimulai setelah terjadi fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Pada saat terjadi kehamilan, terbentuk plasenta sebagai kelanjutan proses fertilasi dan nidasi.
  Hormon-Hormon Yang Dihasilkan Oleh Plasenta : 1. Human Chorionic Gonadotropin [hCG].
  hCG adalah hormon yang hanya di hasilkan pada saat terjadi kehamilan.
 hCG mulai dapat dideteksi 1 hari setelah implantasi.
  Sekresi homon ini memperpanjang hidup korpus luteum.
  Fungsi hCG yang lain adalah merangsang proses diferensiasi sitotrofoblas. 2. Human Placental Lactogen [hPL]
  Peningkatan hormon ini mulai tampak sejak usia kehamilan 5 minggu dan mencapai puncak nya pada usia kehamilan 35 minggu.
  hPL juga dapat dideteksi dalam sirkulasi janin, tetapi dalam kadar yang rendah.
 3. Relaksin Hormon ini bekerja pada miometrium untuk merangsang adenyl cyclase dan juga menyebabkan relaksasi uterus.
 4. Progesteron
  Progesteron berfungsi untuk mempertahankan kehamilan.
  Saat tidak terjadi konsepsi, korpus luteum menghasilkan progesteron 14 hari sebelum mengalami regresi.  Saat terjadi konsepsi, umur korpus luteum diperpanjang sehingga mampu menghasilkan progesteron sampai usia 10 minggu.
  Setelah masa transisi, [ antara minggu ke-7 dan 11 ] plasenta mengambil alih peran korpus luteum dalam menghasilkan progesteron. 5. Estrogen
 Estrogen berfungsi untuk meningkatkan sintesis progesteron.
  Estrogen mempengaruhi sistem kardiovaskuler maternal.  Estrogen juga meningkatkan kontraktilitas uterus dan mempunyai efek mitogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan glandula mammae.
 6. Prolaktin
 Pada saat hamil, hormon prolaktin telah mulai diproduksi untuk persiapan menyusui bayi.
  Meskipun prolaktin telah diproduksi air susu belum dapat dikeluarkan karena hormon prolaktin di tekan oleh “prolactin inhibiting hormone”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar