Kamis, 31 Mei 2012

falsafah asuhan kebidanana dan defenisi bidan

FALSAFAH ASUHAN  KEBIDANAN

Sebagai warga Negara Indonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang memiliki keyakinan bahwa manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik, merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh, dan tidak ada dua individu yang sama.manusia terdiri dari pria dan wanita yang kemudian menikah membentuk keluarga dan mempunyai anak.keluarga adalah suami, istri dan anak.dan juga individu yang mempunyai hubungan kekeluargaan yang tinggal dibawah satu atap.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dalam perbedaan budayaannya.
Persalinan adalah suatu proses alami, peristiwa normal, namun bila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.setiap individu berhak untuk melahirkan secara sehat, oleh karena itu, setiap wanita usia subur(WUS), ibu hamil(bumil), ibu bersalin(bulin) dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualiatas.
Falsafah/ pandangan hidup adalah suatu ungkapan yang jelas tentang apa yang diyakini.Falsafah kebidanan menegaskan tentang:
1. keunikan bidan dalam melaksanakan pelayanan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
2. menghargai martabat manusia dan memperlakukan wanita sebagai manusia seutuhnya sesuai hakikatnya.  Bidan membela dan memperdayakan kaum wanita dengan memberi  pelayanan yang lebih baik.
3. bekerjasama dengan wanita dan petugas kesehatan yang lain untuk mengatasi praktek budaya yang merugikan kaum wanita.
4. pusat pelayanan kebidanan adalah peningkatan kesehatan, pencegahan, dan memandang kehamilan serta persalinan sebagai suatu peristiwa kehidupan yang normal.


Filosofi kebidanan merupakan keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka berfikir dalam memberi asuhan kepada klien/perempuan. Filosofi meliputi :
1. keyakinan tentang kehamilan dan persalinan, bidan yakin bahwa persalinan adalah proses alamiah dan bukan suatu penyakit.namun tetap perlu diwaspadai karena kondisi semula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal.
2. keyakinan tentang perempuan, bidan yakin bahwa perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengkontrol dirinya sendiri, memiliki kebutuhan, harapan dan keinginan yang patut dihormati.
3. keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya, fungsi utama asuhan kebidanan adalah memastikan kesejahteraan perempuan bersalin dan bayinya. bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perempuan dan keluarganya , proses fisiologi dan normal harus dihargai dan dipertahankan. bila terjadi masalah, bidan menggunakan tekhnologi tepat guna dan melakukan rujukan bila perlu.
4. keyakinan tentang pemberdayaan pembuatan keputusan, bidan yakin bahwa pilihan dan keputusan dalam asuhan patut dihormati, keputusan yang dipilih merupakan tangggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan.perempuan mempunyai hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5. keyakinan tentang asuhan, bidan yakin bahwa fokus asuhan kebidanan adalah upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan yang menyeluruh, meliputi pemberian informasi yang relevan dan objektif, konseling dan memfasilitasi klien yang menjadi tanggung jawabnya. asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat, oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati, dan memperdayakan perempuan dan keluarganya.
6. keyakinan tentang kolaborasi, bidan yakin bahwa dalam memberi  asuhan tetap harus mempertahankan, mendukung,  dan menghargai proses fisiologis.intervensi dan pengggunaan tekhnologi dalam asuhan hanya berdasarkan indikasi  rujukan yang efektif  dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. bidan adalah praktisi yang mandiri dan bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lain.
7. keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya, bidan yakin bahwa dalam mengembangkan kemandirian profesi, diperlukan kemitraan dengan tim kesehatan lain dan memperdayakan perempuan yang diberi asuhan. asuhan, dukungan, bimbingan, dan kepedulian kepada klien/ perempuan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan.


DEFENISI BIDAN
  
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional atau sejumlah praktisi diseluruh dunia .Defenisi bidan menurut ICM ( international confederation of midewives)tahun 1972 dan international federation of gynaecologist and obstetrition tahun 1973 dan WHO :
Bidan adalah seseorang yang telah menjalankan program pendidikan bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan dinegeri tersebut. Ia harus mampu member supervisi, asuhan dan memberi  nasehat  yang dibutuhkan wanita selama hamil, persalinan dan masa pasca persalinan, memimpin  atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak .Asuhan ini termasuk tindakan preventif,pendektsian kondisi abnormal pada ibu dan bayi,dan  mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak ada tenaga medis lain.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut,tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya.
Definisi bidan di Indonesia menurut IBI (ikatan bidan Indonesia) adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyesaikan pendidikan kebidanan yang telah diakui pemerintah dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan memperoleh kualifikasi untuk registrasi dan memperoleh izin dan melaksanakan praktek kebidanan.
DIfinisi bidan (ICM ,2005):seseorang telah berhasil atau sukses menyelesaikan pendidikan bidan yang terakreditasi dan diakui Negara,telah memperoleh kualifikasi yang dibuthkan untuk didaftarkan mendapat  sertifikat dan secara resmi diberi lisensi untuk melakukan praktek kebidanan.ia diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab dan akuntabilitas terhadap pekerjaaanya , bermitra  dengan perempuan, member I dukungan, asuhan dan nasehat yang diperlukan selama hamil,bersalin dan masa nifas, untuk memfasilitasi kelahiran atas tangung jawabnya sendiri.
Pokok- pokok yang terdapat dalam definisi bidan adalah pendidikan formal,  kemitraan,  dan tanggung jawab mandiri, lingkup asuhan kebidanan meliputi prevensi dan promosi kesehatan.deteksi dini komplikasi ibu dan bayi, dan pengenalan kegawat daruratan, serta keterampilan menanganinya.
Tugas penting yang dilaksanakan bidan mencakup KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi)dan KIPK(komunikasi internasional atau konseling) untuk ibu, keluarga dan masyarakat , pendidikan, antenatal dan persiapan menjadi orang tua, kesehatan reproduksi perempuan, keluarga berencana dan pemeliharaan kesehatan anak.
Tahap kerja atau praktek bidan adalah dirumah, masyarakat, klinik atau rumah bersalin, rumah sakit, dan pusat pelayanan kesehatan lain.
Kebidanan (midwifery) merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesis berbagai disiplin ilmu (multidisiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu social, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu manajemen.
Untuk dapat memberi pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanankan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap individu,keluarga dan masyarakat.


PELAYANAN KEBIDANAN

Pelayanan kebidanan adalah semua tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1. layanan primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan, yaitu pelayanan dasar yang diberikan oleh bidan kepada kliennya.
2. layanan kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayan kesehatan,contonya jika ibu hamil kekurangan gizi maka bidan akn berkolaborasi dengan ahli gizi.
3. layanan rujukan adalah yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebalikny yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.contohnya jika ibu hamil kesulitan dalam melahirkan bayinya secara normal maka bidan akan melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan operasi oleh dokter spesialisnya.
Pelayanan kebidanan dalam arti yang terbatas ,terdiri atas :
1. pengawasan serta penanganan wanita dalam masa hamil dan pada waktu persalinan.
2. perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan.
Perawatan bayi yang baru lahir.
3.pemeriksaan laktasi.
 Dalam arti yang lebih luas :
Usaha-usaha dimulai lebih dahulu dengan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan para remaja sebagai calon ayah dan ibu dan dengan membantu mereka dalam mengembangkan sikap yang wajar  terhadap kehidupan kekeluargaan serta tempat keluarga dalam masyarakat . termasuk pula bimbingan mereka untuk kelak menjadi ayah dan ibu yang baik serta pemberian pengertian tentang soal-soal yang bersangkutan dengan kesehatan reproduksi.


PRAKTIK KEBIDANAN

Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberi pelayanan atau asuhan kebidanan kepada perempuan yang menyangkut  proses reproduksi, kesejahteraan ibu, dan janin atau bayinya.dan pendekatan manajemen kebidanan.
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis,mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistic dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh social, emosional, budaya, spiritual, psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya.
Praktek kebidanan bertujuan menurunkan atau menekankan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan, kesehatan,medis dan social untuk memelihara, meningkatkan dan melindun gi kesehatan ibu dan janin atau bayinya.


ASUHAN KEBIDANAN

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberi pelayanan pada perempuan yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu dimasa hamil, persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta keluarga berencana.
Mengambil keputusan dengan prinsip kemitraan dengan perempuan dan mengutamakan keamanan ibu,janin atau bayi dan menolong serta kepuasan perempuan dan keluarganya.
Asuhan kebidanan diberikan dengan mempraktikkan prinsip-prinsip bela rasa , kompetensi, suara hati, saling percaya dan komitmen untuk memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin atau bayinya.
stikes tri mandiri sakti bengkulu ^_^

standar pelayanan kebidanan

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

·         STANDAR I : FALSAFAH DAN TUJUAN
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filosofi dan tujuan pelayanan serta tugas organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektif dan efisien.

Defenisi operasional :
1. pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, dan filosofi pelayanan kebidanan yang mengacu pada visi, misi, dan filosofi masing-masing.
2. ada struktur organisasi yang menggambarkan garis komando, fungsi, dan tanggung jawab,serta kewenangan dalam pelayanan kebidanan dan hubungan dengan unit lain dan di syahkan oleh pimpinan.
3. ada uraian tugas tertulis untuk setiap tenaga yang bekerja pada organisasi yang di syahkan oleh pimpinan.
4 . ada bukti tertulis tentang persyaratan tenaga kerja yang menduduki jabatan pada organisasi yang disyahkan oleh pimpinan.

·         STANDAR II : ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan pelayanan, standar pelayanan, dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan       pengelolaan pelayanan yang kondusif sehingga memungkinkan terjadinya       praktik pelayanan kebidanan akurat.

Definisi operasional :
1. ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja ke unit pelayanan tersebut yang di syahkan oleh pimpinan.
2. ada standar poelayanan yang di buat mengacu pada pedoman standar alat, standar ruangan, standar ketenagaan yang telah di sahkan pimpinan.
3. ada prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan / tindakan kebidanan yang disahkan oleh pimpinan.
4. ada rencana / program kerja di setiap institusi pengelolaan yang mengacu keinstitusi induk.
5. ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur, yang di lengkapi dengan daftar hadir dan notulen rapat.
6. ada naskah kerjasama, program praktik dari institusi yang menggunakan lahan praktik , program,pengajaran klinik,dan persalinan klinik.
7. ada bukti administrasi yang meliputi buku registrasi

·         STANDAR III : STAF DAN PIMPINAN
Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.

Definisi operasional :
1. ada program kebutuhan SDM sesuai dengan kebutuhan.
2. mempunyai jadwal pengaturan kerja harian.
3. ada jadwal dinas yang menggambarkan kemampuan tiap-tiap tenaga kerja per unit yang menduduki tanggung jawab dan kemampuan yang di miliki oleh bidan.
4. ada seorang bidan pengganti dengan peran dan fungsi yang jelas dan kualifikasi minimal selaku kepala ruangan bila kepala ruangan berhalangan bertugas.
5. ada data personel yang bertugas di ruang tersebut.

·         STANDAR IV : FASILITAS DAN PERALATAN
Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan




Definisi operasional :
1. tersedia peralatan yang sesuai dengan standar dan ada mekanisme     keterlibatan bidang dalam perencanaan dan pengembangan sarana dan            prasarana.
2. ada buku invertaris peralatan yang mencerminkan jumlah barang dan kualitas barang.
3. ada pelatihan khusus untuk bidan tentang penggunaan alat tertentu.
4. ada prosedur permintaan dan penghapusan alat.

·         STANDAR V : KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Pengelola pelayanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personel menuju pelayanan yang berkualitas.

Definisi operasional :
1. ada kebikan tertulis tentang prosedyr pelayanan dan standar pelayanan yang di syahkan oleh pimpinan.
2. ada prosedur personalia : penerimaan pegawai kontrak kerja,hak dan kewajiban personalia.
3. ada prosedur pengajuan cuti personel,istirahat atau sakit.
4. ada prosedur pembinaan personel.

·         STANDAR VI : PENGEMBANGAN STAF DAN PROIGRAM PENDIDIKAN
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

Definisi operasional :
1. ada program pembinaan staf dan program pembinaan secara     bersinambungan.
2. ada program pelatihan dan orientasi bagi tenaga bidan/personel baru dan lama agar dapat beradaptasi dengan pekerjaannya.
3. ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan.
·         STANDAR VII : STANDAR  ASUHAN
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan yang di tetapkan sebagai pedoman dslam memberikan pelayanan kepada pasien .

Definisi operasional :
1. ada standar manajemen kebidanan (SMK) sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kebidanan .
2. ada format manajemen kebidanan terdaftar pada catatan medis.
3. ada pengkajian asuhan kebidanan pada setiap klien.
4. ada diagnosis kebidanan.
5. ada rencana asuhan kebidanan.
6. ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan.
7. ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
8. ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan.

·         STANDAR VIII : EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi serta pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang di laksanakan secara bersinambungan.

Definisi operasional :
1. ada program atau rencana teknis peningkatan mutu pelayanan kebidanan.
2. ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian terhadap standar asuhan kebidanan.
3. ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan pengendalian mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.
4. ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana tindak lanjut.
5. ada laporan hasil evaluasi yang di publikasikan secara teratur kepada semua staf pelayanan kebidanan.
STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN


·         STANDAR I : METODE ASUHAN
Asuhan kebidanan di laksanakan dengan metode manajemen kebidanan kebidanan dengan langkah : pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosis, perencanaan pelaksanaan,evaluasi,dan dokumentasi.

Definisi operasional :
1. ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis.
2. format manajemen kebidanan terdiri dari format pengumpulan data, rencana format pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.

·         STANDAR II : PENGKAJIAN
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan secara sistematis dan bersinambungan. Data yang di peroleh di catat dan di analisis.

Definisi operasional :
1. ada format pengumpulan data.
2. pengumpulan data di lakukan secara sistematis terfokus,yang meliputi data :
a. Demogfrafi identitas klien
b. Riwayat penyakit terdahulu
c. Riwayat kesehatan reproduksi
d. Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
e. Analisis data
            

              3. data di kumpulkan dari :
a. klien / pasien, keluarga, dan sumber lain
b. tenaga kesehatan
c. individu dalam lingkungan terdekat
              4.data di peroleh dengan cara :
a. wawancara
b. observasi
c. pemeriksaan fisik
d. pemeriksaan penunjang

·         STANDAR III : DIAGNOSIS KEBIDANAN
Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

Definisi operasional :
1. diagnosis kebidanan di buat sesuai dengan kesenjangan yang di hadapi klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.
2. diagnosis  kebidanan di rumuskan dengan padat,jelas, sistematis mengarah pada asuhan kebidanan yang di perlukan oleh klien.

·         STANDAR IV : RENCANA ASUHAN
Rencana asuhan kebidanan di buat berdasarkan diagnosis kebidanan

Definisi operasional ;
1. ada format rencana asuhan kebidanan .
2. format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosis, rencana tindakan, dan evaluasi.

·         STANDAR V : TINDAKAN
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien ; tindakan kebidanan di lanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.

Definisi operasional :
1. ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.
2. format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi.
3. tindakan kebidanan di laksanakn sesuai dengan rencana dan perkembangan klien.
4. tindakan kebidanan di laksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan   wewenang bidan atau tugas kolaborasi.
5. tindakan kebidanan di laksanakan dengan menerapkan kode etik kebidanan, etika kebidanan, serta mempertimbangkan hak klien untuk meresa aman dan nyaman.
6. seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia.

·         STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN
Tindakan kebidanan di laksanakan bersama / partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan , pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan.

Definisi operasional :
1. klien / keluarga mendapatkan informasi tentang
a. status kesehatan saat ini
b. rencana tindakan yang akan dilaksanakan
c. peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan
d. peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan
e. sumber-sumber yang dapat di manfaatkan
2. klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindakan/kegiatan.

·         STANDAR VII : PENGAWASAN
Pemantuan / pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus-menerus untuk mengetahui perkembangan klien.
Definisi operasional :
1. adanya format pengawasan klien
2. pengawasan di laksanakan terus-menerus secara sistematis untuk       mengetahui keadaan perkembangan klien.
3. pengawasan yang dilaksanakan selaludi catat pada catatan yang telah            disediakan.

·         STANDAR  VIII : EVALUASI
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakn terus-menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang di berikan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.

Definisi operasional :
1. evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan kebidanan bagi klien, sesuai dengan standar ukur yang telah di tetapkan.
2. evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.
3.hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.

·         STANDAR IX  : DOKUMENTASI
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.
Definisi operasioanl :
1.dokumentasi dilaksanakan untuk setiap langkah manajemen kebidanan
2. dokumentasi dilaksanakan secara jujur, sistematis, jelas, dan ada yang bertanggung jawab.
3.dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan.
by mita cutez ^_^

Sabtu, 12 Mei 2012

Tips Ngeblog


Blog adalah media untuk berlatih mencari ide, menulis, juga berbagai apa saja, termasuk ilmu, seperti halnya hidup. Mengisi blog bukan seperti ikut lomba lari jarak pendek, melejit begitu bendera strat dikibarkan dan berhenti segera dalam tempo singkat. Mengelola blog itu ibarat lari maraton, mungkin lebih jauh lagi.  Begitu mulai, kita tak perlu bergegas. Atur kecepatan dan napas, juga irama. Perjalanan begitu panjang. Kita tak perlu buru-buru berhenti. Blog itu seperti halnya prosa dan puisi, atau semacam laboratorium ide. Disanalah gagasan diasah, diuji pada tahap yang paling awal.
Tulisan berikut merupakan salah satu cara menularkan semangat dan dorongan untuk berekspresi dalam bentuk tulisan, foto, video, melalui blog. Tips buat pemula blogger atau bingung saat nge-blog. Khusus buat sampean…..(blogisme-blogisme sejati)

Blog Bukan Untuk Semua Orang
Menurut saya blog bukan untuk semua orang. Sampean pun tak perlu nge-blog seandainya memang tak memiliki cukup waktu luang, hidup sampean tak mendapat nilai tambah apapun, sulit atau tak nyaman menulis, dikejar-kejar tugas sehari-hari, tak suka perubahan, atau merasa terancam saat menjalin relasi sosial.
Singkatnya sampean tak perlu nge-blog jika ogah berkomunikasi dengan orang lain.
Sisi positifnya blog adalah cara terbaik untuk beratraksi, mendidik dan berbagi. Dalam sekejap sampean akan meraih reputasi, memperoleh umpan baik, dan kesenangan lewat blog. Tapi sekali lagi, pada akhirnya blog memang bukan untuk semua orang.

Yang Harus Dihindari Oleh Blogger Pemula
Pertama, jangan numpang di penyedia hosting gratis, seperti Blogger dan Wordpess. Mengapa…? Dengan indekos disana, blogger tidak memiliki kendali penuh atas blog-nya. Blogger yang punya hobi mengutak-atik blog jelas tak bisa berkreasi “semau gue”.
Intinya kalo punya duit ya sampean jangan numpang, he..he..he

Menjadi Blogger Gaul
Relasi terjadi ketika seorang blogger membuat posting dan pengunjung memberikan komentar dibawah posting itu. Komentar itu akan menjadi semacam pengumuman tentang siapa dan dimana alamat blog pemberi komentar. Yang menerima komentar biasanya lalu balas mengunjungi blogger pemberi komentar. Pengunjung lainnya pun mungkin akan tergoda mengklik tautan (link) bila menemukan sosok blogger baru di kolom komentar. Dari situlah terjadi efek berantai.
Memberi komentar itu juga melatih otak kita berpikir. Kita akan terbiasa membaca, merenungkan, dan meresapkan pendapat orang lain, lalu memberi respons. Tapi berkomentar saja tidak cukup, bergaul ke berbagai komunitas. Keluarlah dari zona nyaman. Diluar sana, saya percaya ada ribuan blog yang bagus dan inspiring.
Pada akhirnya, nge-blog itu bukan hanya percakapan dengan diri sendiri, tempat membuang sampah pribadi. Blog itu ruang komunikasi dan interaksi.

Bagaimana Membuat Posting Yang “Nendang”..?
Begitulah pertanyaan tentang kesulitan membuat tulisan yang memancing pengunjung dating ke blog kita. Bukan hanya blogger pemula yang menemui kesulitan ini, blogger kawakan pun tak jarang menjumpai masalah yang sama.
Pertama, tentu saja membuat judul yang dahsyat, alasan pengunjung tertarik dan membaca tulisan anda. Judul itu penting karena statistik menunjukkan 8 dari 10 orang mula-mula memperhatikan judul posting, tapi hanya 2 dari 10 orang yang akan membaca seluruh tulisan setelah itu. Kalo sampean  maksa minta contoh, misalnya ‘Miyabi menang lomba mengaji’ he..he..he
Judul sebaiknya dibuat lebih dulu karena ia semacam janji anda kepada pembaca. Tugasnya memberi tahu manfaat yang hendak anda berikan kepada pengunjung sebagai barter waktu mereka yang terbuang untuk membaca posting anda. Janji itu pasti dibuat lebih dulu sebelum ditunaikan, bukan…?

Nge-blog Dengan Hati Itu Basi Banget, Lha Kok…?
Nge-blog pakai mesin itu mudah sekali. Tinggal pasang plugin, tidur, updating, berjalan terus secara otomatis. Sampean  bahkan bisa mendapatkan duit lewat blog sambil merem.  Apa ndak hebat tu..?
Tapi benarkah begitu? Jika nge-blog sambil tidur dimana letak keasyikannya? Dimana getar-getar perasaan kita mencari momen-momen yang kita tunggu agar menghasilkan bahan posting? Dimana debar-debar hati kita mencuri foto candid agar menghasilkan pemandangan yang memancing senyum lewat blog? Kemanakah perginya passion?
Kemana pula perginya semangat berbagi sebagai salah satu unsur penting dalam blog bila kita asal main cuplik blog dan posting punya orang lain? Kemana serunya dialog yang tercipta dari sebuah posting yang bersumber dari benak otak kita? Nah lo……
Intinya menjadi smart blogger itu berarti mendayagunakan seluruh sumber daya yang kita miliki secara efektif dan efisien, tapi tetap menyandarkan diri pada hati nurani. Sampean masih punya hati nurani to….?

Agar Tak Bosan Nge-blog
Berhemat itu bukan hanya dalam urusan pemakaian listrik. Mengelola blog juga perlu berhemat. Caranya..? Fokus.
Sampean pasti pernah berkelana di internet seharian. Ngapain aja? Trus dapat apa? Paling Cuma buka-buka e-mail, memperbaharui blog, lihat blog tetangga, nengok facebook, friendster, lihat koleksi video terbaru Youtube, chatting, itu-itu aja…
Cobalah menghemat energi, waktu, dan konsentrasi. Berkelanalah di internet dengan pintar, hanya mencari apa yang sampean  butuhkan. Mudah to…

Perlukah Blog Fokus?
Blog itu bisa menjadi apa saja, bergantung pada tujuan pembuatnya. Blog bisa menjadi media penyalur bakat menulis prosa dan puisi, sarana melepas stress, album kenangan, komunikasi dengan orang lain, tempat berbagi informasi, perasaan, gagasan, media pendidikan, terapi, konsultasi, sarana merayu, forum cengengesan, dan sebagainya. Pendeknya kita bebas membuat blog tentang apa saja, sesuai dengan keinginan minat dan pengetahuan. Fokus akan menjadi semacam jalur perjalanan sebuah blog. Jalur itu bisa lebar, bisa sempit, bergantung pada kebutuhan sampean tentunya. Pokoknya jika ada ide bergelantung di udara, ya petik saja…

Nama Asli Atau Nama Alias
Kenapa blogger suka memakai nama alias? Apakah blogger tak mau menggunakan nama asli agar bebas menghina? Eh, tak harus menggunakan nama alias jadi tidak terkenal, atau sebaliknya, memakai nama asli bisa juga terkenal kok.
Ranah blog memang berwarna-warni. Tapi percayalah, pada akhirnya pasti akan terjadi seleksi alam. Seiring dengan berjalannya waktu, hanya blogger yang benar-benar tekun, passionate, dan konsisten yang akan bertahan dan diterima. Blog dan blogger pengacau yang hobinya hit and run seperti itu akan mati dengan sendirinya, atau minimal ditinggalkan pembaca.
Apakah sampean masih merasa tidak nyaman..? Ho..ho..ho.., ya sudah kalau sampean  masih merasa tidak nyaman. Blog memang bukan untuk semua orang. Hidup akan tetep jalan terus tanpa sampean  harus nge-blog, bukan?

Bila Depresi Tiba
Hampir semua blogger pernah mengalaminya. Mungkin sampean juga. Seperti halnya ada siang dan malam, ada kiri dan kanan, aktivitas mengisi blog pun mengenal saat-saat yang menyenangkan dan menyedihkan. Jangan khawatir, sampean tak perlu memaksakan diri. Rileks saja. Lupakan barang sejenak semua urusan blog yang melelahkan dan membuat sampean merasa stress dan tertekan. Berpikirlah soal lain. Cari udara segar dan lihat nyata disekeliling sampean, atau berkonsentrasilah pada pekerjaan utama sampean, sebagai mahasiswa, karyawan dan sebagainya, esok pasti lebih baik.
Dengan meninggalkan sementara hal-hal yang membuat sampean tertekan, siapa tahu sampean justru menemukan ide-ide baru yang lebih segar. Pikiran yang kreatif bakal bergemuruh lagi, jika sampean bersedia membiarkan gangguan itu pergi.

Yang Penting Isi Bukan Akal-akalan
Bukan masalah Google dan penyiasatan mesin pencari. Tapi sebuah blog bisa hidup, tumbuh, berkembang, dan besar semata-mata karena isinya. Ya, ini soal content. Sekali lagi, content. Masalahnya apakah kita memiliki content blog yang memenuhi keinginan pengunjung? Apakah isi blog kita terfokus dan terspesialisasi pada informasi tertentu? Jika ya. Pengunjung pasti akan rutin berkunjung. Semua itu berkat content yang ditulis dengan baik, gampang ditautkan, berkaitan dengan content lain. Bukan lantaran trik, taktik, atau akal-akalan semata.

Rahasia Jadi Seleb
Adakah jalan pintas untuk menjadi pesohor di ranah blog? Sejujurnya saya tak tahu bagaimana jalan pintas menjadi terkenal di ranah blog. Tapi kalo sampean mau maksa ada satu jurus jitu, atau baru mulai nge-blog agar langsung terkenal. Sampean bisa memulainya dengan membuat posting tentang segala yang menyangkut pornografi, baik berupa teks maupun gambar. Pengunjung, terutama pria, memang kerap tergoda pada gambar wanita ‘bupati’ (buka paha tinggi-tinggi) dan ‘sekwilda’ (seputar wilayah dada). Kalau sampean bisa memasok posting semacam ini secara rutin dan rajin mengiklannya ke blog lain, kemungkinan besar sampean beroleh berkah popularitas. Tapi awas, pemilik hosting biasanya menutup posting seperti ini. Saya tidak menyarankan, tapi hanya memberi tahu, he..he..he..
(ndorokakung)

Okelah semangat nge-blog, Go_blog……..